No Questions "Little questions can change the World"



Kecil , Sebuah kota kumuh kecil yang banyak warga nya rata rata hanya seorang pedagang. kota yang banyak melahirkan sejarah, kota yang mempunyai sejuta impian, kota dimana Haikal belajar.
Muhammad Haikal adalah seorang anak kecil yang lugu , selalu ingin bertanya , selalu ingin tahu bagaimana dunia ini , selalu penasaran tentang apapun. tetapi sesuatu yang buruk muncul dari lingkungannya. "apa itu ? pertanyaan bodoh macam apa itu ?" "tapi pak , bagaimana bintang bisa jatuh ? , saya melihat nya pak ?" "sudah di bilang berapa kali bintang itu tidak jatuh, bintang jatuh itu hanya sebuah nama , asli nya bintang itu mendekati bumi sehingga dikatakan bintang jatuh karena gerakannya yang seperti menghantam bumi " "maaf pak saya masih tidak mengerti" "sudahlah! bikin emosi saja sama kamu", Pak Ridwan seorang guru fisikawan yang mengajar di sekolah dasar Kecubung barat. setiap hari Haikal bertanya tapi selalu mendapat kan kemarahan dan emosi dari para guru , sehingga Haikal ketakutan. Haikal berbeda dari anak yang lainnya , dia memiliki pemahaman yang lama akan sesuatu , pertanyaan demi pertanyaan membangun otak nya untuk memahami apa yang dia bingung kan. kelakuan Haikal sampai terdengar ke orang tua nya , para guru terus menjelaskan bagaimana kondisi Haikal disekolah. Haikal mendapatkan hukuman yang berat dari orang tua nya , karena pertanyaan Haikal membuat kegaduhan dalam proses belajar mengajar.

 Hari Rabu , tepat saat pembagian hasil ujian akhir bagi sekolah Kecubung barat , Haikal mendapat nilai ke 5 terbesar dalam kelas nya, namun Haikal masih belum puas." Haikal ! " sapa seseorang dari balik tembok sekolah , "iyaa" "aku Rena, kita main yuuk sekalian ngerayaain hasil Ujian akhir kita" "main ? kemana ? mmm maaf aku gak bisa " " kenapa Haikal ?" "aku harus istirahat" Haikal berkata sambil menundukan kepala nya. Rena hanya bisa melihat bagaimana Haikal seharusnya, bukankah bagus bila sedikit merayakan akan keberhasilan di dalam kelas. Rena adalah teman sekelas Haikal , dia selalu peringkat pertama , dan tidak pernah selalu telat dalam sekolah, Rena dengan paras wajah yang berseri dengan lesung pipi di sebelah kanannya, rambut hitam terurai , membuat Rena menjadi salah satu idola di sekolah nya. meskipun ini hanya sebuah sekolah dasar , tetapi integeritas sekolah ini tinggi dengan mementikann akan kebutuhan para siswa nya, para siswa akan memasuki jenjang yang lebih tinggi lagi dimana mereka akan terus mengejar cita cita nya.

"Haikal ? kamu mendapat peringkat ke lima lagii yaah ? " tanya seorang ibu paruh baya dengan baju daster bunga biru nya "iyaa ma Haikal dapet peringkat lima disekolah" "Alhamdulillah , anak mama ini pinter deh , Haikal nanti mau ke smp mana ? nanti mama cariin yang bagus yaah buat Haikal" "iyaa ma, Haikal mau sekolah di smp tuna pertiwi 18 "....... TO BE CONTINUED

Sebuah Tulisan Tunggal

kecenderungan yang terjadi pada masa transisi , dimana seseorang menjadi lebih dewasa.
banyak macam hal yang mereka hadapi saat masa tersebut, dimulai dengan susah nya mengntrol emosi hingga perbedaan tingkah laku.

dari sekian banyak remaja yang mulai mempunyai ciri - ciri tersebut, banyak juga yang menimbulkan sisi positif maupun sisi negatif.
gue disini mau mencoba memberitahu untuk teman teman semua, pada dasar nya sifat dan tingkah laku kita sudah terbentuk sejak lahir. tetapi karena keadaan dan kondisi saat kita pada masa transisi lah yang mengubah kita menjadi sosok yang lain. terlebih lagi sangat cuek pada lingkungan. ini bahaya banget.

skala yang ada pun menunjukan hasil yang miris, dimana sisi negatif lah yang banyak menempel pada cara pandang masyarakat. ketika kita hanya "nongkrong" kita sudah di cap jelek , padahal kenapa kita nongkrong ? karena kita cuma kelelahan atau sedang mencari udara segar. nah yang lebih parah lagi adalah , kata jangan yang sering diucappkan , coba aja kata jangan itu menjurus kepada hal bagus misal nya , "kamu jangan buat robot yah " "loh kenapa ?" "udaah jangaan." dan ujung ujungnya pun si dilarang itu membuat robot karena penasaran , dan coba tebak gimana selanjutnya, yaap si dilarang tersebut berhasil menjuarai kontes robot , bener bener gila bukan.

obrolan di tulisan ini sebenarnya cuma luapan hati gue aja , dimana kalian juga akan merasakan saat saat yang membuat kalian dipojok ruangan. istilah kata seperti telur di ujung tanduk.
beberapa kekurangan pun terlihat menonjol dalam tulisan ini , gue pun bukan penulis yang baik.
yaah terima kasih udah mau jadi pendengar gue , yang sabar dengan gue , dan menjadi orang yang selalu support deh.
akhir kata deh " gapai mimpi mu meskipun mimpi itu terlihat sangat tinggi"
salam dari Shendy Pratama Junianto.